Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/57

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

57

djangan toean sanget bertjinta, tidaken lama djoega soewami toean kembali, maka tida hamba ini aken pandjangken tjerita, kerna handak mengambil tjerita jang laen itoe.

Adepoen moeka anak radja berlajar, maka tijada berapa lamanja maka kelihatan seboewah negri, koetanja dari pada batoe boekit jang amat besar. Maka laloe ija menoedjoe kedalem negri itoe, setelah hampir maka anak radja itoe bertanja kepada mantri jang toewah serta katanja: ,,Hai mamanda mantri kota manakah ini? warnanja terlaloe amat hitem seperti tandoek jang teroetana roepanja.

Maka semba mantri itoe: ,ja anenda mamanda djoega belon perna sampe kemari ini, kerna sekejan lamanja memanda pergi dateng pada laoetan ini beloen perna melihat ada negeri selatan ini, kaloe negri segala Djin den Peri, sebab tida perna manoesija sampe kemari. Maka sembanja anak radja itoe,, Hai toewan toewan. sekalijan marilah kita singgah di sana, sepaja kita melihat negrinja. Maka sembanja mantri itoe. ,,Hai anakoe toean, djikaloe bole djanganlah kita kemari, kerna negri jang belon pernah kita melihat, atawa aken mendenger habar, baeklah kita pergi pada negri jang laen sadja, jang banjak segala soedagar, kerna di sini belon