Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/54

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

54

soeara kaki menoesija seperti gemper rasanja boemi itoe.

Adapoen maka setelah sampoe di tepi laoet, maka permesoeri kedoewa poen tjoetjoerlah aer matanja serta menangis tida terkira kira den toean poetri Siti Mahroem Sari telah dari dalem astana ija tida berhenti dengen aer matanja, maka anak radja poen toeroenlah dari atas kereta itoe, maka baginda kedoewa istrinja poen toeroenlah dari gadjahnja den dari atas djoeli tjempaka, den Siti Mabroen Sari poen toeroenlah kedoewa laki istri serta berdjalan akan menodjoe kepinggiran moewara menoedjoeken sekoetji, maka segala jang mengiringken anak radja itoe, setalah sampe pada tepi pasisir itoe maka anak radja poen berpeloek peloekan dengen istrinja, den Ajahanda boendanja den martoewanja serta bertangis tangisan.

Adapoen maka toewan poetri den permesoeri poen menangis tijada tertahan seperti tijada terlepas rasanja. Setelah anak itoe handak toeroen kedalam sekoetji, maka laloe soedjoed menjembah den segala orang Alim den moeta Alim den goeroe goeore, maka masing masing poen membatja doa sekalijan.

Sahdan maka anak radja itoepoen toeroen kedalem sekoetji serta di iringken dengen sahbanda ka-