Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/474

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

474

den tjahjanja poen koening matanja bloet bekas menangis, serta pergi mandi, maka tijada sedep rasanja sebab ia berdjalan kepermandijan seorang, setelah soeda mandi maka laloe bersantep, maka bertambah tambah rindoenja sebab sehari-hari bersantep bersama sama pengasihnja, den pada hari ini ia bersantep seorang dirinja.

Setelah itoe maka titah soeltan moeda itoe, Hai Sahbanda: pergilah diri memanggil toean poetri.

Maka Sahbanda pergilah.

Setelah sampe keroemah Bandahara, maka laloe masoek serta menjemba kepada toean poetri, den toean poetri poen berdebar hatinja, di sangkanja soewaminja dateng bersama sama, kerna hatinja poen terlaloe sekali amat kanget, sebab tijada perna ia berpisah.

Maka laloe di tegornja, katanja: Hai soedara kita, apakah kabar toean kedoewa dateng ini.

Maka sembanja ja toeankoe, patek kedoewa di titahken menjamboet toeankoe.

Maka sahoetnja, ja soedarakoe, tijadalah beta maoe kerna beta takoet di boenoenja oleh padoeka kakanda.

Maka sembanja ia toeankoe, masakennja kakanda maoe memboenoe toeankoe, den djikaloe ia hendak