Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/420

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

420

Setelah itoe mat a toean poetri Tjindra Sari poen terlaloe amat ngeren batinja, serta di berinja boeroeng bajan itoe kepada dang Roekem djati.

Katanja: bawalah boeroeng ini pada anak Radja dan istri radja, jang sakti itoe, patoet djoegalah di persoewamiken toekang sero ampoenja anak, dj kaloe kita kendati mati bermakan ratjoen, tidalah akoe maoe bersoeamiken kepada orang pasar dan doesoen.

Setelah itoe maka dajang-dajang itoepoen, membawa boeroeng bajan itoe kembali.

Maka boeroeng bajan itoepoen melakoeken dirinja, seperti boeroeng jang sakit.

Setelah sampe maka semba dang Roekemdjati, ja: toeankoe, inilah boeroeng bajan toean.

Maka toean poetri poen menjamboet boeroeng bajan itoe, serta soewaminja berkata.

Katanja: Hai adindakoe bentahan soenggoe toeankoe ini, kita takoet kaloeken djadi pitna, kerna tijada di ketahwi hati orang, kaloeken kita di katanja djahat.

Maka sembah toean poetri, kakanda ini satoe sebagi, kerna hak kita sendiri boekannja hak orang laen, apalah jang di takoetken.

Adapoen maka bibi Rembanan poen berpinda kedalem negri mengikoet anaknja.

Setelah soeda maka adalah pada soewatoe hari, per-