Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/258

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

258

tjrok di atas tangan kanan toean poetri.

Setelah dajang dajang sekalian melihat hal boeroeng bajan itoe, maka habislah tertawa sekalian.

Setelah itoe mata toean poetri poen poera poera goesar hatiaja, djangan angkau sekalian keliwatan mengadoe biroe, akoe soempahken angkau ini sekalian anak mati di boenoe, maitnja di makan oeler.

Maka sekalian dajang dajang poen habislah berdijem masing masing, menoetoep moeloetnje dengan sapoe tangan, den setengahnja dengan hoedjoeng badjoenja, den setengahnja dengan daoen siri atau dengan belakang tangannja, maka itoe poen tertawa perlahan lahan.

Setelah itoe, maka toean poetri poen membri boewah dalima jang telah soeda terkoepas, di taronja pada bokor mas, serta di lepasken pada sisi toean poetri, maka toean poetri poen mengambil hikajat itoe, serta di batjanja.

Maka baginda kedoewa laki istri poen tersenjoem lah, mendengarken segala kelakoean orang pedaleman itoe.

Maka hikajat itoe di teroesken batja oleh toean poetri demikian lah.

Setelah itoe maka kata pendita itoe, Hai anakoe betapakah arti laki laki.