245
boet hikajat itoe, serta di bawanja kesana kemari tiada seorang jang hendak membeli, sebab harganja terlaloc amat mahalnja, maka pikir bibi Rambanan baeklah akoe bawa kedalem astana radja, kaloe kaloe segala anak mantri den hoeloebalang jang membeli dia, kerna bikajat ini tiada terbeli oleh orang miskin malinken segala orang kaja kaja dapet membeli dia, den lagi hikajat ini boekan pakean orang keloewa ran, malinken pakejan orang pedaleman.
Setelah itoe maka bibi Rambanan poen masoek me noedjoe kedalem astana.
Setelah sampe pada keampat pintoe, maka laloe bertemoe seorang dajang dajang Kindilah Poespa namanja, setelah di tegornja.
Katanja: hendak kemana bibi toekang sero ini?
Maba sembahnja, ja dajang Kin Slah Poespa, handak mendjoeal soeatoe hikajat jang baroe ai karang ini.
Setelah itoe, maka Kin Silah Poespa poen menjamboet hikajat itoe, serta di bawanja kedalem keratontoean poetri itoe.
Maka pada tatkala itoe toean poetri sedang doedoek bermaen maen dengan segala dajang dajangnja serta kedoewa soedaranja.
Maka datenglah Kin Silah Poespa serta Soedjoed menjembah toean poetri kedoewa.
