Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/176

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

176

Setelah maka nahoda terkedjoed serta tengoda kaatas poehoen, maka di sangkanja ada menoesia jang berkata kata itoe, setelah di lihatnja, maka heranlah dirinja, sebab soewatoe anggasa sanget sekali pande berpantoen, maka nahoda poen bertambah tamba birahinja.

Maka sahoed poela bajan jang laen serta berpantoen poela.

Inilah garangan anaknja Soeltan,
Moeda laila lagi roepawan,
Hati kami rasa tertawan,
Sebab memandang roepa jang di pertoean.

Sebabnja toean jang baek roepa,
Dateng kemari mentjari apa,
Niat melantjong tida kenapa,
Djangan toean bersalah tampa.

Setelah itoe maka nahoda poen mengalai melihat pada tjabang jang laen, serta berpikir siapalah garangan jang membri taoe boeroeng ini, jang akoe ini anak radja den ia poen mengetahwi ini, setelah itoe, maka laloe di lihatnja terlaloe amat banjak boeroeng bajan berkawan kawan, maka semoewanja poen berpantoen masing masing, dengan perkataan