Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/159

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

159

maka nahoda itoe jang memegang negri Bahroel Alam itoe, adalah kira kira satce tahoen anem belah boean, mika sampoernalah seperti mana jang patoet itoe den segalah kedjahatan poen hilang, den segala kebadjikan poen bertambah, den negri poen mendjadi mamoer dagang poen banjak aken pergi dateng, den segala soedager poen benjak pada negri itoe maka di sanalah keloewar hasilnja segala kajoe kajoe den balok jang besar besar, kerna negri itoe banjak poehoen jang besar besar, semoewanja itoe di djadiken balok den papan papan, maka tempat segala poehoen jang besar besar itoe, di djadiken soewatoe kampoeng kampoeng, segala soedager soedager dagang beja peri, maka di namaken kampoeng itoe kampoeng Mamoer.

Adapoen maka setelah nahoda itoe, bersoeka soeka den berkasih kasihan di dalem negri itoe, adalah antara delapan boelan lagi, hingga ganep tiga tahon maka banjaklah orang jang kasih sajang aken di, sebab tiada mace memoeliaken dirinja.

Maka adalah pada soewatoe hari ia dateng menga dep radja soeltan Moehamad Sahrab bin Daral Mach soed itoe serta katanja: Hai soedarakoe djikaloe ada derma toeankoe, maka adalah hamba ini minta idjin aken berdjalan pergi berdagang poela.

Setalah radja mendenger kata soedaranja itoe, se-