Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/155

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

155

ba, kerna tatkala dehoeloe ja mintaken soedara hamba sampe kena hoekoeman, den lagi mantri itoe ada lah berdendem hati aken hamba moe ini, sebab tatkala soedaranja mati bersama sama soedara hamba, ija menaro bati jang salah pada hamba, sebab hamba mengakoe terlebi dehoeloe baek mait itoe di koeboer pegimana hoekoem toeankoe itoe, maka adalah pada soewatoe hari hamba ini, pergi bersapir, kepa danja hendak minta sedekah aken janja. maka ja melontarken hamla se boewah batoe jang amat besar, maka terkena pada kaki hamba sampe mengalir darah, kemedian hamba takoet aken bales pada dia,sebab dia seorang mantri djanganken seperti itoe, sedeng soedara hamba di pitnaken hamba tiada berani mengadoeken hal itoe, istimewa ini, djadi dari pada sanget takoet hamba, djadi hamba ambil batoe itoe hamba ini simpen kedalem peti, pada pikir hambanja jang bebel ini handak membales, kaloe kaloe da teng balesan allah kepadanja, di sanalah hamba hen dak membales aken dia, kemedian sekarang hamba denger ja kena hoekoem dari pada toewankoe, djadi hamba ambil batoe itoe hamda handak memtales kepadanja, setelah hampir hamba, maka dateng soewatoe pikiran ja seorang mantri jang kepertjajaan poen beroleh ketjilakaan jang demikian, istimewa hamba

Soltan

19