Halaman:Graaf De Monte Christo 32.pdf/60

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

— 1910 —

Maka bertanjalah saorang penoempang dengen aer moeka ijang menjataken doeka tjitanja, pada djoeroemoedi itoe: „Apa itoe dia poelo Monte Christo?“

Saja, kandjeng toewan Besar,“ berkata anak kapal itoe, „lagi sedikit sadja kita berlaboe.“

„Kita berlaboe,“ berkata orang penoempang dengen pelahan, seperti orang ijang soedah bosen idoep di doenia. Abis katanja poela: „Ja, itoelah pelaboewan!“ maka ija doedoek poela terpekoer hingga roepanja terlebi lagi berdoeka tjita. Liwat bebrapa minuut, kaliatan tjahja api menjala saklebatan, seperti kilap ketjil, abis kadengaran soewara senapan berboenji.

Djoeroemoedi laloe berkata: „Kandjeng toewan Besar, ija itoelah soewara pertandaan dari pinggir panté, apa toewan maoe samboetin itoe sendiri?“

„Pertandaan apa?“ bertanja toewan penoempang itoe.

Maka djoeroemoedi oendjoek dengen tangan ka djoeroesan poelo, dari mana ada kaliatan asep tebel ijang moemboel naik.

„O, ja, akoe liat,“ berkata itoe toewan, seperti orang ijang baroe mendoesin dari pada tidoernja, „baiklah kasi sadja disini!“

Maka anak kapal itoepoen serahken satoe senapan pada toewan penoempang, ijang angkat itoe dengen pelahan dan laloe di bedilkennja.

Liwat sepoeloe minuut, maka orang toeroenin lajar dan berlaboelah kapal itoe ada kira-kira lima ratoes meter djaoehnja dari darat.

Sekotji di toeroenin bersama-sama ampat toekang dajoeng bersama-sama djoeroemoedi. Toewan penoempang itoe