— 125 —
XII
,,Apa jang kau lagi pikir, d'Artagnan ? menanja Aramis. ,,Dan pikiran apa soeda bikin kau djadi tersenjoem ?"
,,Sobat," kata d'Artagnan, ,,akoe lagi pikir begimana kau, doeloe koetika kau ada djadi musketier, kau sanget ingin djadi padri, sedeng sekarang kau soeda djadi padri, kau roepa roepanja ingin djadi musketier lagi."
Itoe betoel," menjaoet Aramis dengen ketawa. ,,Menoesia, sebagimana kau sendiri taoe, d'Artagnan, ada saroepa binatang ane, jang dibikin dari roepa roepa barang jang memang ada berlawanan satoe pada laen. Selamanja akoe djadi padri, akoe tjoema inget perkara maloemken orang sadja."
-,,Itoe perkara orang bisa dapet doega dari keada'annja prabot di ini kamar; kau ada sedia roepa roepa pedang jang biasa orang pake. Apa kau masi pande maenken kau poenja sendjata ?"
-,,Brangkali lebi baek dari doeloe. Tiap tiap hari akoe pahamken itoe ilmoe."
-,,Sama siapa ?"
-,,Sama satoe goeroe jang ada di sini."
-,,Begimana!.... di sini ?"
-,,Betoel, sobat, dalem satoe klooster dari kaoem Jezuiten selamanja ada sedia roepa roep perkara."
-,,Djadi seandenja toean de Marcillac dateng sendiri dan tiada bawa itoe does poeloe orang, kan tentoe soeda bikin binasa djiwanja ?"
Tentoe, dan maski ia bawa itoe doea poeloe orang, akoe boence djoega padanja, djikaloe akoe bisa berklai dengen tiada oesa orang kenalken akoe poenja roepa."
D'Artagnan berpikir dalem hatinja: ,,Ini orang
