Halaman:Djie Touw Bwee.pdf/39

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

38


(mesigit) jang bernama Siangkoksi.

Tan Djit Sing menjaloet: Saja poenja pikiran djoega bagitoe. Sekarang biar kita orang pergi di itoe klenteng, boewat bitjara pada itoe hweshio jang djaga di sana, soepaja boleh kirim itoe peti mati di sitoe.

Sasampenja di itoe klenteng, dia orang ditrima oleh hweshio dengen segala soeka hati dan lantas dia orang berdoewa pergi tjari Bwee Kwee poenja boedak. Di djalan dia orang bertemoe sa-orang toewa jang berlari-lari dengen menangis. Dia orang lantas tanjak orang itoe, katanja: Apa kaoe boedaknja Bwee Kwee?

Itoe orang menjaloet: Betoel.

Dia orang lantas tanjak kombali: Apa kaoe poenja loïa soedah dimasoekken di peti?

Itoe orang toewa menjahoet: Soedah. Tjoema hamba ada ingetan mane kirim itoe peti di Siangkoksi. Maka itoe hamba dateng di sini.

Pang-Lok Thian lantas kata: Kita orang soedali bitjara sama itoe weshio dan atoer itoe perkara. Sekarang lekas kaoe pegi ambil petinja kaoe poenja loïa dan bawak masoek di dalem itoe klenteng, soepaja menoenggoe sampe kaoe poenja Kongtjoe Bwee Liang Giok djadi besar, dan boleh ambil itoe.

Itoe boedak bilang Banjak trima kasih aken loïa poenja katjintaän. Hamba poenja