Halaman:Djie Touw Bwee.pdf/24

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

23

tinggal senang.

 Habis bilang bagitoe, Bwee Kwee lantas kasih slamat tinggal dan teroes djalan poelang.

 Sasoedahnja Bwee Kwee pergi, Pang Lok Thian lantas berkata pada sekalian sobatnja: Itoe Bwee Kwee poenja hati ada kras sekali: baiklah kita traoesa kasih ingat lagi apa-apa padanja, sebab baroesan dia soedah djadi goesar.

 Tong Tjien menjaboet: Bwee Kwee satoe orang jang pake hati soetji sekali. Kaloe ada apa-apa dan kita tida kasih ingat padanja, siapa lagi jang nanti kasih ingat! Kaloe kita, sekalian sobat, taoe satoe sama lain poenja adat, tantoe djadi baik. Kamoedian samoewa lantas brangkat poelang.

 Bwee Kwee tempo sampe di roemahnja, masih djoega dia marah-marah, dan berkata-kata sendirian, jang sebab dia djadi poenggawa, sabrapa boleh dia maoe djaga boewat Radja poenja kabaikan, kendati boleh djadi mati, dia poen soeka hati. Dia ada bagitoe sakit hati, sampe dia tida maoe makan.

 Pada hari besoeknja, tempo Bwee Kwee trima dia poenja pangkat, samoewa poenggawa kasih slamat padanja dan satoe sama lain saling oendang datang di pesta.

 Pada satoe hari Bwee Kwee datang di Tan Djit Sing poenja pesta dan ada banjak djoega