Halaman:Djie Touw Bwee.pdf/172

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

171

jang pinter sekali; maka kami ada rasa, sajang sekali kapinteranmoe itoe, kaloek tida tergoenaken. Kami ada banjak sobat-sobat orang besar; kami niat toeloeng bitjara sama dia-orang, soepaja kaoe dapet satoe pangkat dan tida djadi sia-sia kaoe poenja pangertian.

Selagi dia berkata bagitoe, Pang Lok Thian itoe ada denger orang riboet-riboet. Dia lantas tanjak orang-orang jang riboet itoe, kenapa dia-orang bagitoe.

Orang oranguja lantas kasi taoe, jang baroesau ada dateng satoe praoe dengen moewat satoe poenggawa, jang bilang bernama Tje Pekhoe, berpangkat Totjhat-ï, atsal orang dari Tajbinghoe, dateng mintak bertemoe pada Pang Lok Thian itoe. Pang Lok Thian denger begitoe, lantas tertawa dan berkata pada Bok Ing: Ini Tje Pekhoe ada kami poenja moerid. Nanti kaloek ia dateng di sini, kami maoe bitjara apa apa boewat kasi toeloeng sama kaoe.

Tiada lama lagi Tje Pekhoe dateng di praoenja Pang Lok Thian itoe, teroes di adjak doedoek. Sasoedahnja berdoedoek, Pang Lok Thian lantas menanjak, katanja: Hiankhe! bagimana, ada baik djoega? Ha! sekarang Hiankhe soedah dapet itoe pangkat di Holam; Hiankho djadi sama djoega satoe boelan jang terang sekali! Saja djoega toeroet soeka hati dalem hal itoe.