Halaman:Djie Touw Bwee.pdf/100

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

99

kita tida bikinin sair, boekan jadi sia-sia kembang itoe?

Sedeng dia bilang begitoe, dia dapet lihat anak prampoewannja dan istrinja dateng mengamperin. Dia lantas berkata pada istrinja: Baroesan saja lihat kembang, saja dapet lihat itoe di tembok ada sair. Hoedjin taoe siapa jang toelis itoe? Saja tida kira itoe Hie Tong bisa toelis begitoe; maka itoe saja soedah panggil anak kita dan soeroeh dia samboeng.

Habis itoe, dia lantas berkata pada anaknja prampoewan: Anakkoe! sekarang kamoe kabetoelan ada di sini, tjoba kamoe samboeng sair ini. Entia taoe kamoe bisa, dari itoe entia kapengin lihat.

Siotjia bilang: Itoe ada koerang patoet, sebab saja satoe orang prampoewan.

Tan Djit Sing bilang Ah, tida djadi apa, sebab dalem kita pocnja kebon sendiri. Jain orang tiada nauti lihat.

Siotjia lantas toeroct bapanja poenja maoe, dan toelis satoe patal sair di tembok itoe. Boeninja sair itoe maoe bilang begini:

Ini bwehoa, jang memang bagnes dan bertjaja,
Soedah rontok, berkembang lagi dengen Allah ponja koernia.
Toehan tida loepaken toeroenan orang hati setia,
Maka bwehoa berkembang lagi dengen begoes dan moelja.

Sasoedahnja Tan Djit Sing lihat itoe sair jang Siotjia toelis, lantas dia berkata pada istrinja: Hoedjin! patoet kita soeka hati, se