Halaman:Dimana Adanja Allah V. 02.pdf/141

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Dimana adanja Allah

297

trisch, poenjanja Zara, jang akoe dapet trima dari Holbaz menoeroet pesenan sobat almarhoem itoe.

„Ini permata sekarang mendjadi poenjamoe," Holbaz berkata sambil serahken itoe batoe gaib. „Djangan takoet boeat pake ini barang sama sekali tida berbahaja; ia aken membawa kabaekan boeat kaoe. Liat, sadjek Zara mati iapoenja tiahaja terang linjap? Pakelah, dan dalem sedikit meniet sadja iapoenja sinar jang permei aken kombali sebagimana biasa. Itoe djiwa jang mengalir diantero kaoe poenja oerat aken membikin anget itoe electriciteit dalem ini batoe, dan itoe aliran darah membikin ia bersinar poela. Trimalah ini sebagi peringetan dan souvenir dari Zara, siapa tjinta kaoe dan tjinta boeat senantiasa."

Demikianlah akoe terkenang sama oetjap-oetjapannja Holbaz jang sasoeatoenja mengandoeng kabeneran serta sari jang meresep dalem batinkoe.

Akoe sampe di Pension van Klaar di Lembang dengen tida koerang soeatoe apa. Besokannia bersama sobat-sobatkoe itoe kita landjoetken perdjalanan ka Soerabaia dan dari mana kita menoempang kapal ka Straits. Antero familikoe serta sobat-sobat sama kagoem meliat kasehatankoe balik begitoe sampoerna hingga banjak antara iaorang jang ingin berobat sama Holbaz maski moesti bajar ratoesan riboe roepia. Tapi iaorang tjoema bisa menjesel koetika akoe kasih taoe itoe orang beril-