— 1579 —
bentar lagi toewan Villefort masoek, dengen ditoeroet oleh baboe, dan di blakangnja baboe, njonja Villefort dateng tengokin nona Valentine.
Katanja njonja de Villefort dengen sesambatnja:
„Ja, anak, kenapakah kaoe begini? tadi ia masih dateng di kamarkoe, dia bilang ijang dia rasa fida enak badan; tetapi akoe fida sekali-kali bisa njana ijang sakitnja ada begini keras.'
Njonja de Villefort dateng dengan aer matanja berlinang-linang, seperti orang ijang soenggoe bersedi-an hati, ia pegang tangannja Valentine.
Doktor d’ Avrignij tida brenti memandang toewan Noirtier; ia liat sebagimana matanja toewan Noirtier mendjadi biroe dan boender, pipinja djadi poetjat dan gemeteran. Djidatnja berkringat.
„Ha!“ berkata toewan doktor tida sebabnja, ia toeroet pemandangannja toewan Noirtier, maka di liatnja ijang Noirtier memandang keras sama njonja Villefort ijang berkata:
„Valentine tentoe lebi baik di bawa masoek di kamar di kasi tidoer di tempat tidoernja. Ajo Fanny mari kita angkat bawa masoek sama nona.“ Toewan d' Avrignij kasi tanda dengan memanggoet, bahoewa benar sekali katanja njonja de Villefort, tjoema dia larang keras ijang nona Valentine tida boleh makan atawa minoem laen apa-apa dari ijang doktor kasi. Toewan 'd Avrignij sengadja bilang, ijang nona Valentine baik di bawa masoek ka kamar, dari sebab ia bole tinggal sendirian bersama-sama toewan Noirtier.
Djadi orang bawa pegi sama Valentine, ijang njedarken dari pangsannja, tetapi ia tida bisa begerak, ampir tida bisa omong. la tjoema bisa pandang toewan Noirtier seperti
