Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 22.pdf/18

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 1269 —

la-itoelah ijang membales orang berhianat."

Sebab Albert moelai berkoewatir meliat Haijdee begitoe poetjet, lantas katanja Albert: „Graaf, ini tjerita memang teramat ngeri dan sedih, maka akoe sanget berdoeka tjita ijang akoe begitoe melit aken minta denger hikajatnja ini nona."

„Ach, itoe tida mengapa" berkata Monte Christo sembari menaro tangannja di atas kepala Haijdee, serta katanja poela: „Haijdee satoe anak ijang brani, seringkali dia merasa hatinja legah, kaloe dia abis tjerita hal ichwalnja seperti tadi."

Djawab Haijdee dengen lekas: „Oh, ija memang saja men- djadi teramat senang, kaloe saja tjeritaken ini hal ichwalnja saja, sebab kaloe abis saja tjerita, maka terlebi lagi saja inget kamoerahan hati toewankoe bagi hamba!"

Albert tinggal memandang Haijdee, sebab Albert belon dapet taoe betoel, apa ijang dia kepingin maoe taoe, ija itoe begimana dia soeda sampe djadi boedaknja Monte Christo. Haijdee seperti liat di dalem matanja kedoewa toewan ijang di pandangnja, bahoewa kedoewa-doewanja poenja maoe ada sama.

Dari itoe Haijdee lantas bertjerita teroes katanja: „Koetika iboekoe njedar dari pada pangsannja, maka iboekoe ada berdiri berhadepan itoe Seraskier. Maka berkata iboekoe pa- danja; „Boenoelah akoe, djanganlah kaoe sia-siaken nama baiknja djanda Ali Tebelen."

Djawab Kourchid,„boekan pada akoe ijang kaoe misti minta itoe."

„Pada siapatah?"

„Pada kaoe poenja toewan ijang baroe ?" „Siapatah itoe?"