Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 22.pdf/15

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 1266 —

kaoe pegilah, sampe akoe soedah priksa itoe tjintjin." „Baiklah," berkata itoe soeroehan, sesoedahnja menaroken tanda itoe di tempat, seperti di kataken oleh Selim, maka ia pegi dari sitoe Kita orang poenja hati mendjadi besar, kita orang girang, sebab itoe barang dari djaoeh kaliatannja ampir seperti tjintjin. Tetapi apa soenggoe itoe tjintjin ajandakoe?" Selim masih tinggal pegang toembaknja jang bernjala, soedah begitoe dia deketin itoe moeloet gang, dia menoendoek dan sasoedahnja dia poengoet itoe barang pertandahan, maka sanget girangnja, hingga ia berseroeh-seroeh: „Ach, tjintjinnja kita poenja toewan! Baik, beroentoeng soenggoelah." Dengen sigrah ia lempar itoe api ijang menjala katanah di iles-ilesnja sampe mati. Srenta begitoe, maka itoe soeroehan berteriak dengen girang daa ia tepok tangannja.

Inilah tanda aken ampat soldadoe dari Seraskier Kourschid aken dateng menoebroek Selim sampe ia djato tergoeling dan sama sekali lima pedang makan dadánja. Koe orang orang seperti mabok dari sebab kepingin tjioem darah, marika itoe berdjalan kasana-kemari aken liat apa tida ada api lagi, maka bereboetlah ia aken mendeketin itoe harta emas blaka.

Semantara itoe maka iboekoe pondong sama saja teroes bawa lari di djalan-djalanan, jang tjoema kita sendiri taoe, sampe di mana satoe tangga ijang rasia, dari sitoe kadengaran sanget riboetnja di roemah di atas tempat Ali Tebelen ada. Di bawah soeda penoeh sama orang-orang hoe- sar dari Kourschid ija itoe, kita poenja moesoeh. Betoel ketika iboekoe maoe boeka pintoe,djoestroe kita dengar soewaranja ajandakoe,