Halaman:Boekoe Tjerita Graaf de Monte Christo - 22.pdf/13

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 1264 —

lagi, dengen ampir dia kasi inget betoel-betoel namanja itoe orang Frans.

Monte Christo lantas kasi tanda padanja, jaitoe pada Haijdee.

Maka Haijdee laloe berkata pada Albert:

„Saja soeda tida inget lagi itoe nama."

„Hata maka riboet-riboet dan rame soewara itoe semangkin bertamba; kita dengar soewara orang berdjalan dan orang toeroen kadalem roemah didalem tanah. Selim berdiri menjediahken toembaknja. Abis kaliatan soewatoe bajangan masoek ka dalem itoe tempat. Selim lantas tanja pada itoe bajangan sebab gelap, dan tida keliatan orang, katanja Selim: „Kaoe siapa? Biar siapa djoega, kaoe tida bole madjoe barang satindak."

Bajangan itoe menjaoet: „Soeltan terpoedjilah, Wasir Pacha Ali Tebelen dı brihken ampoen oleh Sri Soeltan; boekan sadja ia di brihken idoep, tetapi segala barang-barangnja dan harta bandanja semoewa di brihken kombali."

Saja poenja iboe mendjerit bahna sanget girangnja, saja di pelok di tjioemnja. Selim kataken pada iboekoe, sebabdia liat iboekoe maoe lari kaloewar dengen kagirangan, katanja Selim: „Tinggal! boekankah kaoe taoe ijang hambamoe ini misti dapet tjintjinnja Soeltan."

Djawab iboekoe „Ach ija, betoel; abis iboe berloetoet mengangkat kadoewa belah tangannja ka-atas, aken mengoetjap soekoer.

Haijdee brenti bertjerita, sebab roepa hatinja terlaloe tergerak mengingat apa ijang telah kedjadian, moekanja mendjadi poetjet dan kringatnja seperti moetiara aloes-aloes terlekat pada djidatnja ijang poeti kaja melati, soewaranja