Halaman:Boekoe Tjerita Graaf De Monte Christo - 08.pdf/34

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 460 —

Maximiliaan mengela napas, tapi ija toendoekken matanja, selakoe orang ijang tida maoe membantah. Ia poen merasa, bahoewa pikiran ajahnja ada benar sekali.

„Sekarang," kata poela Morrel: biarlah akoe tinggal sendirian di sini, dan biarlah kaoe djaga, soepaja iboemoe atawa soedaramoe tida dateng ka sini."

„Apa ajah tida maoe melihat lagi satoe kali pada Julie ?" kata Maximiliaan.

Maximiliaan itoe masih ada harepan sedikit, kaloe-kaloe ajahnja boleh oeroengken niatan hatinja dengen lantaran bertemoe kombali pada Julie. Betoel Maximiliaan itoe ada merasa, ijang pikiran ajahnja ada benar, tapi, maski begimanapoen, siapatah soeka bapa meninggal? Inilah sebabnja maka ija seboet nama soedaranja. Tapi ajahnja gojang kapala, dan laloe berkata:

„Tadi akoe soedah melihat padanja dan soedah membri slamat tinggal dengen katakoe di dalem hati."

vTida ada lagi apa-apa ijang ajahkoe hendak bilang?" kata poela Maximiliaan.

„Ja, anakkoe, ada !" kata Morrel: „Firma Thomson & French sendiri sadja ada merasa kasihan padakoe ini; brangkali djoega dari sebab ija ada harepan aken mengoentoengi dirinja sendiri, tapi hatinja orang tida bisa kelihatan. Ia poenja oetoesan ijang sebentar nanti dateng di sini aken trima oewang, boekanlah ija soedah trima akoe poenja permintaän, hanja ija sendiri membri tempo tiga boelan padakoe. Biarlah Thomson & French itoe terbajar paling doeloe olehmoe, dan biarlah kaoe djoendjoeng orang itoe ijang telah dateng padakoe seperti oetoesanja toko itoe."

„Baik, ajahkoe!" sahoet Maximiliaan.