Halaman:Boe Beng Hiap Kek.pdf/26

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 24 —

poenja boeat mendjalanken iapoenja hoekoeman. Maka sabar, anak, djangan poetoes harepan, Thian ada sampe adil dati bersifat moerah, kaloe sadja satoe kali Thian djalanken iapoenja keadilan, tida nanti ada satoe manoesia jang mampoe membantah. Sabarlah, anak!"

Tan Kie Hou merasa heran sekali mendenger goeroenja bilang ia „belon mempoenjai kapandean tjoekoep," kapandean apatah jang dimaksoedken? Ilmoe soerat memang tida bisa disangkal masih djaoeh dari tjoekoep, tapi apatah ilmoe soerat bisa menoeloeng ini oeroesan, dimana ada teroendjoek pengaroehnja kaboewasan dan sawenang-wenang? Pasti sekali tida! Abis kapandean apatah jang goeroenja maksoedken? Prihal keadilannja Thian, ia maoe pertjaja memang ada; tapi toch itoe keadilan tjoema baroe bisa didjalanken djika memindjem tangannja manoesia, sebab kaloe maoe dibilang Thian bisa djalanken iapoenja keadilan dengen langsoeng, menga­pa ada begitoe banjak kadjahatan jang tida terhoekoem, dan mengapa orang-orang djahat tida semoeanja disamber gledek? Oleh kerna berpikir begitoe, ia anggep sadja bahoea goeroenja tida lebih tjoema menghiboerin sadja iapoenja hati jang djoestroe sanget mendongkol, dan berbareng dengen itoe, maoe kasi mengarti bahoea soeatoe hal jang kita tida ada tjoekoep tenaga boeat melakoeken, biar bagimana djoega tida bisa dipaksa.

Tatkala Tan Kie Hou maoe masoek tidoer, kombali goeroenja berkata: „Maeridkoe, satoe kali lagi akoe oelangken bahoea Thian selamanja adil dan bersifat moerah, dan itoe orang-orang djahat, satoe kali sampe temponja boeat menerima hoekoeman, tida salah lagi Thian aken oendjoek iapoenja keadilan. Oleh kerna sekarang kaoe poenja hati djoestroe sanget mendongkol, biarlah akoe oeroet dan pidjitin kaoe