Halaman:Belati Item.pdf/69

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

„BELATI ITEM”

67

tudjuken iapunja revolver dan lepasken satu tembakan pada dirinja Ho Song, aken tetapi, dengen berlindung di blakang alingan satu pintu angin, Ho Song bisa luputken dirinja dari itu tembakan. Dengen gesit sebagi djuga lindung, ini detective jang tida takut mati, lalu gulingken badannja. Kemudian Ho Song bales menembak dengen sekenanja sadja, kerna dengen mendadak lampu-lampu di ruwangan itu suda dipademken oleh Teng Hoan.

Lok Tjoen pun mengamuk dengen heibat, dan Liok Kouw suda binasa dalem iapunja tangan di bawah tangga loteng. Ting Fan jang meliat gelagat kurang enak, dengen sigra mengilang di satu pintu . . . .

Kemudian Ho Song berhasil menjalahken lampu, kerna rupanja sadja itu kawanan bandit dalem itu rumah tida sebrapa banjak. Ia lalu lepas brapa kali tembakan dalem itu rumah buat menakutken kawanan bandit jang laennja, aken tetapi ternjata jang marika semuanja suda kabur . . . .

Tiga bangsat telah diketemuken suda mendjadi korban pelor, serta dua antaranja rubuh dengen pangsan di deket tangga loteng . . . .

Pada itu malem Ho Song lalu bawa nona Alice Ling kekantoornja Kim Siu, siapa lalu kirim satu pasukan polisi bersendjata ke Vu Nam-street buat mendjaga kalu-kalu sadja kawanan „Kedok Ungu” kombali lagi . . . .

IX.

„Bravo . . . Ho Song,” kata Pauw Long kutika ia ketemnu dengen itu „sehabat karib”. „Sesungguhnja kau punja njali ini ada njali hariman . . . Ho Song, aku harus kasih slamet padamu . . . .

„Djangan bitjara segala nonsense . . . Pauw Long. Betul aku suda dapet menulungin pada nona Alice Ling, aken tetapi urusan belon mendjadi beres . . . . kau tau?”