Halaman:Babad Jaka Tingkir, Babad Pajang.pdf/13

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

lihat tandangnya orang-orang Bali yang begitu sakti di peperangan, apalagi raja-raja yang dimintai tolong oleh orang-orang Bali.


II. Lagu Asmaradana, 32 bait.
Bait ke 1 baris 1, dan baris 1 dan akhir dari bait ke-32.
Baris 1, dari bait ke 1;
Mangkana Srinarapati,
Baris 1 dan akhir dari bait ke-32;
Tan tumama ing jejampi,
sewu siwuhen srinata.


Terjemahan

Waktu itu Raja Majapahit Srinarapati Brawijaya sangat susah memikirkannya, perihal kekalahan wadyabala Majapahit menghadapi orang-orang dari Bali Agung beserta sekutu-sekutunya. Demikian pula Mahapatih Gajahmada, sedih pula memikirkan kekalahan-kekalahan Majapahit menghadapi orang-orang Bali.

Konon Sri Brawijaya berusaha mengadakan sayembara, berbunyi "Siapa saja yang dapat menolong kesulitan Negara Majapahit, dapat mengundurkan dan atau mengalahkan musuh dari Negara Bali Agung dan sekutu-sekutunya, dia akan diambil menantu oleh Raja Majapahit Sang Prabu Brawijaya".

Dia akan diperjodohkan dengan putri raja yang sulung. Konon sesudah sayembara diundangkan, banyak pula raja-raja yang berusaha membantu raja dalam berperang melawan Raja Bali Agung. Maksudnya tak lain akan mengharapkan dapat diperjodohkan dengan putri Prabu Brawijaya yang sulung tadi.

Kecantikan sang putri dari Majalengka memang bagaikan Dewi Supraba, konon Sri Handayaningrat dari Pajang Pengginglah yang memasuki sayembara Raja Majapahit, menang dalam peperangannya. Kalahlah musuhnya dari Nungsa Kambangan.

Raja Bali menyerah kalah, dilanjutkan pula Sri Handayaningrat pergi berlayar ke Timur untuk menaklukkan Pulo Sembawa. Akhirnya Raja Sembawa pun menyerah kalah. Dilanjutkan pelayarannya ke Pulau Praguwa, Raja Praguwa

11