Halaman:Aku Ini Binatang Jalang.pdf/140

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca
(Kartu pos, 8 Maret 1944)
d/a R.M. Djojosepoetro
Paron

Jassin,

 Tidak Jassin aku tidak akan kembali ke prosa seperti dalam pidato di depan “Angkatan Baru” dulu! Prosa seperti itu sebenarnya membubung, mengawang tinggi saja, karena keintensiteitan menulis serasa aku mendera jadinya, tetapi tiliklah setelitinya sekali lagi, dengan prosa seperti itu aku tidak sampai ke perhitungan (afrekening). Sedangkan maksudnya aku akan bikin perhitungan habis-habisan dengan begitu banyak di sekelilingku.

 Dan garis-garisku sudah kudapat, harga sebagai manusia (menselijke waardigheid) dengan kepribadian. Lapanganku bergerak sudah kutahu pula, sebenarnya di mana-mana saja, tetapi jika dikususkan di lapangan kesusasteraan, seni rupa dan sandiwaralah.

 Prosaku, puisiku juga, dalamnya tiap kata akan kugali-korek sedalamnya, hingga ke kernwoord, ke kernbeeld.(Sudah kumulai dengan sajak-sajak penghabisan, “Di Depan Kaca”, “Fortissimo”, dll.)

 Sampai sini,


(tanda tangan Chairil Anwar)


115