Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/47

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
ja kurung, celana pendek sampai kebetis kaki (batik) yang disebut talola bate dipakai oleh pemangku-pemangku adat (bate-bate). Jubah putih (sandaria) dipakai oleh pemimpin agama. Jas hitam, celana hitam dipakai oleh pejabat keamanan (mayulu lokado).
Apabila kepala-kepala desa memakai kemeja batik bentuk baju kurung, celana putih pakai sarung dan ikat kepala (payungu), menandakan bahwa mereka siap menerima dan menurut perintah atasan (mahiya pade waumatihinanga motubuhe tahilio lo ito Eya)

Selain pakaian-pakaian tersebut, ada perlengkapan lain yaitu keris. Keris, dipakai dalam pelantikan (upacara) yang berfungsi sebagai :

- lambang kepemimpinan.
- menunjukkan kewibawaan.
- kerelaan berkorban demi tugas/perang.
Dalam upacara perkawinan, keris dipakai oleh pengantin laki-laki sebagai lambang pemimpin rumah tangga.
  1. Pakaian dan perhiasan adat upacara perkawinan. Dilihat dari segi warna, pakaian upacara ini dapat dipakai berwarna-warna yang masing-masing warna mempunyai arti seperti : warna merah sebagai lambang kesungguhan hati, tekad yang membaja. Warna hijau muda sebagai lambang kehalusan budi, warna kuning sebagai lambang kesaktian. Pakaian adat upacara perkawinan dinamakan uradipungu yang terdiri dari :
  1. Kebaya pengantin perempuan yang dibuat dari kain satin dan diberi hiasan perak sepuhan, dipakai pada upacara akad nikah. Pakaian pengantin laki-laki semacam kemeja kurung dari bahan yang sama dengan kebaya yang disebut kimunu.

36