Lompat ke isi

Halaman:Sultan Thaha Syaifuddin.pdf/75

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

khusus dari Departemen Peperangan (16, p. 25).

Untuk menebus kesulitan ini residen mengajukan permohonan langsung kepada pimpinan militer pusat di Batavia agar, kepada komandan militer Jambi diberikan keleluasaan untuk mempergunakan pasukan yang berada di bawah komandannya. Pasukan pendudukan daerah MuaraTembesi pada mulanya memang tidak mendapat perlawanan, tetapi hal ini tidak berarti bahwa rakyat yang tetap setia terhadap perjuangan Sultan Thaha Syaifuddin tinggal diam. Mereka sedang menunggu kesempatan untuk mengadakan tindakan-tindakan yang akan merugikan fihak Belanda.

Di bawah ini disebutkan beberapa kejadian hasil pencatatan fihak Belanda sendiri:

  1. Pada pertengahan bulan April 1901 terjadi perampasan atas pengiriman uang sebesar 5000 gulden, milik maskapai minyak di Buyung Lincir (16, p. 27).
  2. Pada tanggal 30 Mei 190l pasukan rakyat yang berkekuatan 100 orang dengan 60 pucuk senapan menyerang tempat kedudukan kontrolur Surolangun yang telah diperkuat (16, p. 290).
  3. Kejadian-kejadian pada bulan Juni 1901.
  1. Pada tanggal 6 Juni kontrolur memberi tahu bahwa Sultan Thaha Syaifuddin mengirirnkan pasukannya yang berjumlah 500 orang dari daerah tepi sungai Batanghari untuk menyerbu bivak atau pos militer Belanda.
  2. Tanggal 11 Juni lampu-lampu yang dipasang Belanda di seberang sungai Tembesi dilenyapkan.
  3. Tanggal 12 Juni diterima kabar bahwa bulan Juni itu 1000 orang pasukan akan menyerang kampemen atau tangsi militer Belanda.
  4. Tanggal 16 Juni kontrolur menerima kabar bahwa 300 pasukan telah mendarat tidak jauh dari dusun Panjaringan dengan niat menyerang kampemen, tetapi dengan serta merta mereka kembali pulang.
  5. Tanggal 23 Juni seorang penembak Eropa yang tertidur di tempat kurang lebih 25 langkah di luar pos militer Belanda telah mati terbunuh dengan pisau.
  6. Tanggal 24 Juni rumah dari kayu yang dipergunakan polisi untuk mengawasi lalu-lintas telah dibakar. Dari pos militer yang ditugaskan mengawasi pekerja jalan telah dicuri dua pucuk senapan M.95 dengan 100 butir pelurunya.

70