"diamankan" oleh Belanda dan diungsikan ke Padang dengan jalan darat arah Muko-muko. Sedangkan Matsukawa oleh penguasa pemerintahan Jepang diberi fungsi sebagai penterjemah, kemudian secara berturut-turut nasibnya terangkat menjadi kepala P dan K, setelah itu menjadi Kepala Bagian Pemerintahan Umum. Orang Jepang lainnya yang turut berjasa dalam memperlancar kedatangan Jepang di Bengkulu yaitu Mikasa, Medan yang paling menonjol adalah seorang Jepang yang bernama Aso. Orang ini pada jaman Hindia Belanda membuka usaha kelontong serba ada yang terbesar di Bengkulu. Ia dikenal sebagai kaum intelek. Pada waktu Belanda diserbu oleh Jerman, ia pergi ketanah leluhurnya. Menurut Zulkifli Darsah yang mendapat penjelasan dari Yokomoto Aso bahwa ia telah dipanggil oleh pasukan Jepang di Bengkulu untuk menjadi Residen Bengkulu tetapi sayang kapal Belanda yang ditumpanginya telah tenggelam oleh terpedo Jerman.
167