„Tunggu dulu....” Ho Ho menggeliat untuk melemaskan tulang. pinggangnja jang dirasakan kaku mengedjang. „Kalian .... berikan aku dulu makanan dan minuman, aku sangat lapar, dan haus sekali.....”
„Hmmmm..... kau djawab dulu pertanjaanku, tidak banjak toch djawaban jang harus diberikan, karena tjukup dengan mengatakan ja atau tidak ..... setelah itu aku akan memerintahkana kepada orang2 ku agar memberikan kau makanan jang lezat2. dan minuman jang menjegarkan sekali !”
„Tetapi aku haus sekali..... tolonglah kau berikan aku minuman dan sedikit makanan, karena aku sekarang belum dapat berpikir dengan benar .... perutku terlalu lapar ... .. tolonglah kau berikan sedikit sadja makanan kepadaku !”
Sing Tjing Bu berdiri ragu2, namun achirnja dia mengangguk djuga.
„Baiklah!” kata oraug she Sing itu kemudian. Dan dia menoleh kepada salah seorang muridnja jang tengah menggulung tali tambang jang tadi dipergunakan untuk mengerek naik Ho Ho. „Tjepat kau berikan kepada botjah ini makanan dan minuman!”
Murid Sing Tjing Bu mengiakan, tjepat2 dia berlalu.
Tidak lama kemudian orang ini datang membawa kuwe2 kering dan sekendi air minum.
63
