Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/235

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

714

sekali garangnja, den takoetlah akoe di kenaken hoekoem atas dirikoe.

Maka kata penjamoen, djikaloe angkau di tanja oleh soedager itoe, angkau mengataken jang angkau di rampas orang di tengah djalan.

Maka kata Indra Paulana Tamsil Maripat, tijadalah akoé berani hanja akoe harep djanganlah angkau hijanat padakoe, kerna akoe hamba orang jang mendjoendjoeng titah.

Maka kata penjamoen itoe. Hai orang moeda djangan banjak bitjaramoe, kerna manalah lebih baek angkau hidoep dengen selamat, dengen angkau mati di dalem sasat.

Setelah itoe maka pikir Indra Paulana Tamsil Maripat, serta katanja: Hai penjamoen, soenggoeh lah katamoe itoe, maka Indra Paulana Tamsi Maripat poen toeroen dari atas koedanja itoe, serta di serahken kendali koeda itoe kepada penjamoen, katanja: soenggoehlah katamoe itoe, Hai penghoeloe penjamoen tetapi dalem itoepoen. akoe kembali ini apakah jang akoe kataken kepada soedager jang ampoenja koeda, sebab tijada soewatoe tanda jang memberi alamat kepada toean soedager jang ampoenja koeda, jang patoet akoe mengataken jang akoe di rampas orang.

Maka kata penjamoen itoe, Hai orang moeda jang boediman serta jang back roepamoe, djikaloe jang demikijan marilah akoe pasang pestol koe pada leher badjoemoe, sepaja mendjadi tanda jang angkau di rampas orang.

Kata Indra Paulana Tamsil Maripat baeklah.