26
TJILIK ROMAN'S
djangan sembarangan brani melanggar badan matjan . . . .”
Mukanja si pendjahat suda mendjadi putjet, terutama kutika mendenger perkatahannja Ah Hang, kerna rupanja sadja jang stroom listrik mulain bekerdja dalem iapunja badan. Sesa'at kemudian pendjahat itu lantas mendjadi pangsan. Tida betul jang kekuatannja itu tenaga listrik ada 1000 volt, kerna kalu betul demikian, dalem tiga menit sadja pendjahat itu bisa mendjadi mati. Dengen sengadja Ah Hang suda godain itu pendjahat, kerna sebetulnja tenaganja itu stroom listrik tida lebih dari pada 250 Volt sadja. Sesudanja itu pendjahat mendjadi pangsan, maka Ah Hang lalu pentjet kombali itu kenop listrik dari sampingnja iapunja medja tulis, sigra djuga besi djepretan itu terangkat naek keatas. Djari-djarinja pendjahat itu suda mendjadi remuk kerna ketimpah oleh itu pekakas besi. Harus di-akub djuga jang ini tjara ada sedikit kedjem, aken tetapi memang djuga pada bandit-bandit itu jang tida mengenal prikemanusiahan, orang harus tida boleh mengenal kesian.
Lok Tjun jang sembuni di samping pintu telah meliat kedjadian tersebut dengen njata, ia sigra memburu pada itu pendjahat jang suda pangsan dan dengen tjepet lantas dipondong olehnja dimasukin ke dalem satu kamar. Sesudanja melakuken itu, Lok Tjun lantas kombali di tempat sembuninja, buat menunggu lebih djauh apa jang harus diperbuat olehnja. Kontjonja itu pendjahat jang kena listrik, sama sekali tida meliat tentang kedjadian jang tersebut di atas, kerna semuanja suda terdjadi dengen sanget tjepetnja . . . . Marika lagi sedeng sibuknja buat mengangkut keluar itu peti-peti, jang marika duga di dalemja tentu ada terisi uwang kertas atawa uwang perak jang berdjumblah besar . . . . Satelah
