Lompat ke isi

Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri VII.pdf/47

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Braakt suara tubuh Teng Liong terbanting dengan keras, dari mulutnya menyembur darah matang.

Lo Tie Djim tidak berhenti sampai disitu, ia menghampiri tubuh yang sudah tak berdaya itu dan kakinya diinjakkan didada Teng Liong, kontan dada pemuda berjiwa busuk itu pecah dan darah serta jantungnya berhamburan ditanah,

Bangkai itu lula diangkat dan dilemparkan kelembah Djie Liong San.

Bertiga mereka memasuki kuil Poo Tju Si, semua Liauwlo² (begal2 bawahan) di bubarkan segera mereka dibagi-bagikan harta2 yang tersimpan dikuil itu, dan dianjurkan untuk pulang kekampung halamannya masing.2

„Kalian harus hibop kembali ditengah masyarakat sebagai rakyat yang baik, dan sekali2 jangan lagi menuntut penghidupan yang tidak betul ini, nah, selamat jalan,"

Para Liauwlo itu setelah ( berlutut ), masing2 lalu turun gunung untuk kembali hidup sebagai rakyat yang baik.

Demikian sejak saat itu Kuil Poo Tju Si dipegunungan Djie Liong San didiami oleh Lo Tie Djim dan Tjing Bin So Yo Tjie.

***

47