Kakawin Arjunawiwāha/Pupuh 12

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas

Pupuh 12 1. a. Pujaannya tidak lanjut, dijawab oleh Siwa Hakikat Tertinggi, b. Anakku, telah kelihatan segala yang diinginkan kauperoleh semua. c. Ada yang hendak kuanugerahkan. Empat kesaktian berwujud panah. d. Panah Pasupati jadilah namanya. Ini, lihatlah!" 2. a. Maka begitulah kata Sang Hyang Iswara. Keluarlah api di tangan-Nya. b. Seketika tubuhnya menjadi mengerikan, memapah panah. c. Diterimalah oleh Sang Dananjaya panah itu. Maka lenyaplah Ia d. Tubuh api itu bersenyawa dengan panah pada penghabisannya.

3. a. Setelah menerima anugerah, Sang Dananjaya menyembah dengah sangat hormat. b. Diberi ganti busur dan baju zirah, luar biasa hebatnya. c. Dia pun diajar segenap ilmu keahlian memanah. d. Setelah dia diajar penerapannya, jadi lenyaplah Batara Siwa.

4. a. Dan para dewa dan siddha pengiringnya bersama-sama seketika lenyap pula. b. Serasa bukan dari dunia ini perasaan Sang Rajaputra kelihatannya. c. Seperti berganti tubuh, bahagia, tak mungkin kembali duka. d. Pantaslah ditiru keberhasilannya mencapai tujuan berkat keteguhannya.

5. a. Ada pula orang yang tak berpiutang brata, yoga, dan tapa. b. Tak tahu malu minta keunggulan, perkenanan Yang Mahakuasa, dengan paksa. c. Dibalikkanlah keadaannya, lebih lagi derita ditemuinya. d. Disiksa oleh nafsu angkara dan kelembaman, ditindih oleh kesedihan.

6. a. Bagaikan ada karma dahulu kala diduga oleh dia yang berbuat kebaikan. b. Perilaku teguh hendak memegang inti sari agama. Pikiran lurus. c. Itulah jua yang teguh bersemayam di hati orang yang unggul. d. Itulah yang menjadi sebab tambahnya bahagia baka, bila tercapai.

7. a. Siapa juga tak menemukan kebaikan dengan menjalani segala kebaikan? b. Jelaslah kejahatan ditemui dengan menjalani segala kejahatan. c. Hasilnya penat jua mengkhawatirkan karma dahulu kala. Apa pula yang diikuti? d. Segala yang kaukehendaki terlaksana dengan meneladan Sang Panduputra.

8. a. Maka sesudah mendapatkan yang dituju oleh hatinya, b. bahagia, penuh keterharuan hatinya, seraya berniat akan pulang. c. Membayangkan sukacita mereka yang akan menyongsong, bila ia datang. d. Mencengkamlah kemanusiannya, nafsu dan cinta menyelimut.

9. a. Ketika sedang demikian keadaannya, ada apsara baru saja datang. b. Tampan, dua orang jumlahnya, diutus menyampaikan panggilan dengan sangat hormat. c. Membawa baju bulu domba beserta ceripu bertatahkan permata. d. Surat bertanda Surapati, pemberian mereka, diterimanya.

10. a. "Surat Bapamu, Anakku, semoga sampai dengan membawa anugerah yang besar b. bagimu.Tolonglah aku,yang tertimpa bahaya, tanpa pertolongan. c. Kematian Asura Niwatakawaca itulah usahaku. d. Hendaklah itu kausepakati juga dan gunakan senjata panah yang ampuh itu sebagai alat tempurmu." 11. a. Ikhtisar surat Hyang Indra menyampaikan anugrah yang sangat pantas. b. Maka lesulah dia yang dipanggil, merasa kasihan akan kakak dan adiknya. c. Sedihnya orang yang ditinggalkan sama dengan rindunya orang yang meninggalkan. d. Itulah sebabnya dia diam, susah dan sedih memancar di mata.,

12. a. Lagi berkatalah mereka yang diutus, "Tuan, hendaklah berbelas kasihan. b. Untuk sementara ambil alihlah kesaktian dan keunggulan Sang Surapati, Tuan. c. Pulihkanlah keelokan Suralaya, kerusakannya besar, sangat mengerikan. d. Seperti sudah sepantasnya engkau menjadi penolong Suralaya, yang memang pantas ditolong."

13. a. Itulah sebabnya Arjuna terdiam, pasrah, tak hendak menolak. b. Sakitnya orang yang diberitakan sebagai berkeunggulan dan berkemampuan. c. Harus mempertaruhkan bahkan hidupnya sendiri seakan-akan menanggung malu. d. Berkat kemampuan anugerah dewata jua dia berhasil memenuhi tugasnya nanti.

14. a. Saling berlomba merendahkan diri perkataan mereka yang sama-sama fasih berbicara. b. Bangkit, berdirilah Sang Rajaputra, seraya bersiap. c. Telah berbaju bulu domba dan berceripu sebagai alat penolong. d. Berjalan di angkasa. Kedua apsara itu pun mengiringinya, seraya membawa panahnya