Lompat ke isi

Soal Kebersihan di Kuala Lumpur

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Soal Kebersihan di Kuala Lumpur
oleh A. Damhoeri

Oleh-oleh dari perdjalanan:
V.


SOAL KEBERSIHAN DI KUALA LUMPUR
oleh: A. DAMHOERI.
==================

DALAX Goal kebersihan kita penduduk kota2 di Indonesia, apalagi kota Djakarta ini nampaknja harus boladjar banjak dari orang2 diibu kota Malaysia ini, dan mengetahui apakah rahatianje sehingga soal kebersihan benar? lentjar djalonnja. Kita sebagai tonu pads indjaien izaki pertama dibuni Malaysia sudah mallun dan nongerti balna kebersihan sangat penting disini dan kite nau tak mau harus menetubinje pula.

Saje baru turun dari tangge pesawat H.A.A. diwaktu malam baru sampai di Su- bang pelabuhan Internasionai jang amat modern dibelenan buni sebelah tenggara ini. Naik tonge jong berbelit-bolit ketingkat dua bengunan Airport dimana de- ngan pesawat otomatis barang2 babasi dilempar keatas dan kita tinggal memunguti mana barang2 kite. Den biasanja cadah sedia burh2 pelabuhan jang tjopat kalti ri- ngan tangan untuk mengambil bahagi kita anal sadja nomor bahasi sudah kita serah- kan kepaden ja. Dan dapatlah kita nembakar sebatrong rekok 555 sisa jang diberikan oleh pramugeri HSA. jang luwes2 diatan pesawat tadi. Tatapi tenan2 sepesawat se-- gera membisikkan:- Awas, disini Malaysia, kebersihan sangat terajagal- Dan kita monning melihat papan2 besar dengan maklumat mendjaga kebersihan dimana-mana sa- dja diatan buni Malaysia. Dan menang, seluruh lantai sotasiun itu bersih dan rapi atengidilap kelihatanja.Tak ada sebidji puntung zokok, tak ada sobatang korek api, dan tak ada robokan kertas agak mbesar djari, debupun agaknja tak ada. Sehingga kita mau tak mau djike merokok ment jari asbak jeng ada dimana-hana untuk membuang abu dan menjappakkan puntungaja. Saja mengira bahwa ini hanja berlaku dioetasiun pesavet udara ini sadja.

Tetapi besoknja baru saja mongetahuti bahra dimana-msona tempat daian kota jang didjuluki " Capital of Malaysia" ini soal kebersihan ini sangat sekali terpeliha- 2. Konon kata orang djika melemparkan puntung rokok disebarang teapat akan kena dends @ 10.00, ungkin ade peraturan itu, tetapi karena dalan lingkungan kita tak orang jang membuang punting rokok dengan sembereno kitapun nematuhi pula peratu- ran itu. Dimana-mana ada ambak dan raljat norang nempergunakan asbak itu bukan nokedar tamong sudje. Baik siang atau melam. Maka kita botul2 tak ada melihat sebidjipun puntung rokok didjalan-jalan kota ini. Saja berpikir pengumpul pun- ting rokok tidak bien montjari reselinje dikota ini. Aban terdjadi sebalilmjas sebab dengan gampang mereka mengumpulkan puntung2 dari asbaj2 jang ada dimana-mam Dan puntung2nja bukan sebarang puntung sadja sebab rokok orang disini melulus Palmall, Dun Hill, Benson, Abdulla, dan rokok2 luar Nogeri lainnja.

Djika dalam kota tak bisa membuangkan puntung rokok seenaknja sadja apalagi dalam tokok, djawatan2, mah, dsb.nja puntung dan sampah dibuang ditempatnja. Sehingga bila saja melihat ada robakan kartas terbuang begitu sadja didjalan raja seje djadi keheranan, dari mana datangaja sampah ini.

Dan bagaimana tjaranje pembuangan sampah2 dari rumah27 Saja melihat hanja dari penerangan dibioskop. Dimin sebuah rumah ada sebuah tong sampah. Tetapi tong sampahnja sudah buruk sehingga sampahanja bertebaran sadja dan ketika diangkat bertebaranlah sampah2 itu. Kebetulan ketika itu petugas2 jang mengumpulkan sampah itu datang. Dan dengan ketakutan segera dikumpulkan sampah2 itu sehingga dengan mudah diambil oleh petugas2 itu. Mengumpulkannja ialahd engan memasukkan sampah2 itu dalam kantong plastik diikat sehingga tidak mudah terbuang2. Djadi sampah disimpan dalam kantong2 supaya mudah dikumpulkan dan tidak berserakan.

Sampah dekat pasar, disini dinamakan "market" disimpan dalam tong2 besar dan tinggi bertjat merah. Tong2 itu berderet lebih tinggi dari manusia tentumaksudnja supaja sampah2 itu tidak dapat diaduk2 binatang atau orang2 sehingga baru mengetahui djika kita melintas ditempat itu dan terbau jang kurang sedap. Tong2 demikian saja lihat tak djauh dari flat tempat tinggal karena dekat itu ada market jang ramai siang hari dan market itu bertingkat2 pula. Dan sekitar market itu tak ada kelihatan kotoran berserak.

Dan kitapun tak tahu pabila isi tong itu dibuangkan oleh pejabat kebersihan kota. Baru saja ketahui setelah saja tanjakan ialah tengah malam sesudah kota menjadi sunji. Rupanja pekerdjaan demikian tidak dilakukan dalam kelompok orang ramai sebab rupanja kurang sedap dipandang mata.

Dan kerena ada aspek kebersihan jang terdjaga rapi maka timbullah kebersihan dalam segala bidang. Pakaian2 orang jang muntjul ditempat ramai tak mau seenaknja sadja tetapi dan terdjaga rapi. Sedjuk mata memandangnja, apalagi kaum wanita. Dan kerena paian rapi dan teratur, badanpun teratur pula, tak ada gendrong2an, tak ada gerabah tebeh, sebagai istilah orang Minang. Semuanja berlalu dengan sopan, tertip dan teratur. Baik dalam bas, dalam pasar, dalam panggung bioskop dan tempat2 lainnja. Dan akibat semuanja maka soal2 korupsi tak dikenal di Malaysia ini. Demikian djuga tjopet2, djambret2, tak dikenal dikota ini. Hal ini mugnkin disebabkan karena ekonimo orang jang baik dan sempurna sehingga tak kenal dengan menggaet isi kantong orang. Djuga mungkin disebabkan karena segala sesuatunja uang itu akan kembali asal sadja kita melapor di "Pondok Polis Muhibbah" jang ada di pojok2 kota.

Demikian djuga oroviboys2, pemuda2 jang gila2 basa sebagai umumnja kedapatan dikota2 tak ada dikota ini. Padahal kota ini tak kurang manusianja dan bersifat Internasional. Dan bukannja tak ada kedjahatan2 terdjadi, sebab dalam koran2 jang terbit dikota ini sering kita batja adanja kedjahatan2 perampokan2 dalam bank, kas djaratan, oleh suatu komplot tetapi nampaknja sela Amerika setjara besar2an. Dan tjulik2 juga ada kita batja dalam berita koran2 itu. Kedjahatan2 jang demikian rupanja dimana-mana sudut dunia ini tetap ada.

Konklusinja muntjulja kebersihan yang terdjaga rapi dikota dan diseluruh kota2 di Malaysia ini bukanja karena takut akan adanja undang2 kebersihan (kalau ada) tetapi benar2 datangnja dari kesadaran dan keinsafan rakjatnja. Dan bisakah itu kita tanamkan pula didjiwa rakjat kita di Indonesia ini terutama dikota Djakarta ini?

. / / .