Kain Troso (Tenun Khas yang Pas untuk Koleksi)
KAIN TROSO
Tenun Khas yang Pas untuk Koleksi

Kawan apakah kalian punya rencana berlibur ke kota Jepara? jika Iya, tidak rugi lho mampir ke salah satu desa yang memiliki kerajinan khas kain tenun. Tak hanya punya Pantai Bandengan, Pantai Kartini, dan ukiran kayu sebagai icon khas kota ini. Tapi tenun khas Jepara ini mulai naik daun sebagai salah satu cindera mata yang menarik.
Asal mula Tenun Troso

Kain tenun Troso, demikian orang-orang menyebutnya. Dinamakan kain Troso karena pusat pembuat tenun ini berada di Desa Troso. Sebuah desa yang terletak di Kecamatan Pecangan Kabupaten Jepara. Kerajinan ini merupaka usaha yang turun temurun lho. Menurut salah satu pewaris usaha tenun Troso, awal mula beberadaan kain tenun troso ini muncul sekitar tahun 1800 M pada masa kerajaan Mataram Islam. Atau saat pertama kali agama Islam masuk ke Desa Troso.
Motif tenun Troso adalah motif lurik dengan hiasan garis-garis dan polos. Kebanyakan memiliki warna yang gelap seperti hitam, biru tua, dan coklat. Namun karena permintaan pasar yang beragam, kini warna tenun Troso lebih variatif dan berwarna cerah. Namun demikian, motif kain ini tidak meninggalkan bentuk lamanya yakti motif lurik dan garis. Nama-nama motif kain Tenun Troso ini juga unik misalnya Tenun Troso motif SBY, motif Obama, corak pelangi, dan motif bambu. Keren kan!
Sebelum naik daun, kain tenun ini dimanfaatkan masarakat Jepara untuk gorden, tutup pintu, dan taplak meja. Namun karena mengalami inovasi dalam pembuatannya, kain ini nyaman dipakai bahan membuat baju, sarung, dan syal. Bahkan Tenun Troso ini sudah dipakai para pegawai di lingkungan pemerintahan di Kabupaten Jepara sebagai seragam kerja. Tidak hanya dimitai oleh masyarakat lokal seperti Jawa dan Bali, tetapi sudah diekspor ke luar negeri seperti Amerika, Jepang, dan Singapura. Wah, mendunia! (A5)