Puncak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Harditaher (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 12: Baris 12:
}}
}}


{{indent|''Pondering, pondering on you, dear .........''}}
<poem>
<poem>
Minggu pagi di sini. Kederasan ramai kota yang terbawa
Minggu pagi di sini. Kederasan ramai kota yang terbawa
tambah penjoal dalam diri diputar
tambah penyoal dalam diri -diputar atau memutar-
{{gap|2em}}atau memutar —
terasa tertekan; kita berbaring bulat telanjang
terasa tertekan; kita berbaring bulat telanjang
Sehabis apa terucap di kelam tadi, kita habis kata sekarang.
Sehabis apa terucap di kelam tadi, kita habis kata sekarang.
Berada 2000 m. jauh dari muka laut, silang siur
Berada 2000 m. jauh dari muka laut, silang siur pelabuhan,
jadi terserah pada perbandingan dengan
{{gap|2em}} pelabuhan,
jadi terserah pada perbandingan dengan
cemara bersih hijau, kali yang bersih hijau
cemara bersih hijau, kali yang bersih hijau


Baris 27: Baris 26:
Kau terlompat dari ranjang, lari ke tingkap yang
Kau terlompat dari ranjang, lari ke tingkap yang
masih mengandung kabut, dan kau lihat di sana,
masih mengandung kabut, dan kau lihat di sana,
{{gap|2em}}bahwa antara
{{tab|5}}bahwa antara
cemara bersih hijau dan kali gunung bersih hijau
cemara bersih hijau dan kali gunung bersih hijau
mengembang juga tanya dulu, tanya lama, tanya.
mengambang juga tanya dulu, tanya lama, tanya.

</poem>
</poem>



Revisi terkini sejak 2 September 2021 09.49

Puncak  (1948)  oleh Chairil Anwar
1948

Pondering, pondering on you, dear....

Pondering, pondering on you, dear .........

Minggu pagi di sini. Kederasan ramai kota yang terbawa
tambah penyoal dalam diri -diputar atau memutar-
terasa tertekan; kita berbaring bulat telanjang
Sehabis apa terucap di kelam tadi, kita habis kata sekarang.
Berada 2000 m. jauh dari muka laut, silang siur pelabuhan,
jadi terserah pada perbandingan dengan
cemara bersih hijau, kali yang bersih hijau

Maka cintaku sayang, kucoba menjabat tanganmu
mendekap wajahmu yang asing, meraih bibirmu di balik rupa.
Kau terlompat dari ranjang, lari ke tingkap yang
masih mengandung kabut, dan kau lihat di sana,
     bahwa antara
cemara bersih hijau dan kali gunung bersih hijau
mengambang juga tanya dulu, tanya lama, tanya.