Halaman:PDIKM 700-06 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Juni 1931.pdf/4: Perbedaan antara revisi

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Wirjadisastra (bicara | kontrib)
→‎Halaman yang belum diuji-baca: ←Membuat halaman berisi '{{rh||A.G.G.|108}} ralah, bahwa kota Solo seanteronja, toea moeda, poetera dan poeteri jang berdarah Indonesia, hanja satoe djalannja, satoe tjita-tjitanja. Segala lan...'
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 9 Februari 2020 04.00

Halaman ini belum diuji baca

A.G.G.

108

ralah, bahwa kota Solo seanteronja, toea moeda, poetera dan poeteri jang berdarah Indonesia, hanja satoe djalannja, satoe tjita-tjitanja. Segala langkah jang dilangkahkan hanja satoe rythmenja, segala dada bernafaskan satoe soemangat, soemangat Indonésia-Moeda.

Timboellah sekarang, bila doedoek bermenoeng mengenangkan nasib tanah-air dan bangsa, soeatoe pertanjaan, jïitoe „Inikah jang dinamaï orang zaman kebangoenan, zaman Renaissance?“

Jang kenjataan sekarang ialah:

Bangsa kita moelaï sedar, soedah tahoe memperbédakan gelap dengan terang, bangsa berwarna dengan bangsa poetih. Pemoedanjapoen telah bertanam bibit, memahat batoe pendirikan menara persatoean bangsa, melepaskan diri dari pada konkongan 'adat koeno serta agama koeno, memoeliakan pojangnja kembali: Seriwidjaja dan Modjopahit, menghidoepkan kembali arwah Déwi Tara dan Gadjah-Mada.

Melepaskan diri dari pada konkongan adat koeno artinja memboeang segala ikatan dan pemandangan koeno, jang menahan kemadjoean dan robahan menoeroet perédaran zaman dan kemaoean 'alam, tegasnja: Insjaf akan hanja dirinja ditengah-tengah pergaoelan hidoep; pedomannja: kemerdekaan roh sebagai hak manoesia jang setinggi-tingginja diatas doenia.

Melepaskan diri dari pada agama koeno sekali-kali boekan berarti mendjaoehkan diri dari pada agama, melainkan mentjotjokkan, memper.-:baroe, mempeladjari djalan memasoeki agama, soepaja selangkah-sedjalan dengan kemaoean zaman dan dengan `ilmoe pengetahoean baroe. Kemerdekaan langkah dan kemerdekaan hati • inilah jang mendjad: pokok pergaoelan hidoep sekarang, tiada soeka lagi diYkat-dipaoet oleh ,adat kebiasaan jang dinamakan orang. conventie. Tentoe sadja soemangat demikian mentjari toeladan dan mentjari djalan. Sedjarah negeri kitalah jang menoendjoekkannja : jaitoe zaman, tatkala pojang kita berada dalam kemadjoean dan kemoeliaan, dimasa bangsa dan tanah air masih satoe; nafas dan hatinja.

Apa tanda-tandanja kita berada dalam zaman Renaissance ? Renais« sance Eropah jang berpengaroeh demikian hthatnja atas perdjalanan sedjarah dan tempatnja bangsa ropah diatas doenia ini, sehingga segala bangsa ta'Ioek kepadanja, memang banjak sekali membawa perobahan dan kemadjoean. DimoelaY ditanah Italia dalam abad ke XIV dan diteroeskan oleh bangsa Djerman, Perantjis, Inggeris dalam abad ke XV, XVI dan ke XVII. " Njata benar kelihatan oleh kita tiga keadaan jang mendjadi pokok Renaissance itoe, jaYtoe :