Halaman:PDIKM 696-12 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Desember 1929.pdf/11: Perbedaan antara revisi

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Fexpr (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Fexpr (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Badan halaman (untuk ditransklusikan):Badan halaman (untuk ditransklusikan):
Baris 21: Baris 21:
(Ada samboengan).
(Ada samboengan).
----
----
{{center|{{larger|Mensjoekoeri ni'mat goeroe<sup>2</sup> di Manindjau.}}
{{center|{{larger|Mensjoekoeri ni'mat goeroe<sup>2</sup> di Manindjau.}}}}


Pada hari Ahad tanggal 17 November j.l. telah diadakan perhelatan ketjil di Manindjau, bertempat ditepi danau Manindjau, dimoeka roemah toean controleur, sebagai mensjoekoeri ni'mat jang telah ditoeroenkan Toehan kepada goeroe-goeroe dionderafd. Manindjau, bahkan bagi pendoedoek seoemoemnja, berhoeboeng dengan anoegerah pemerintah tinggi ja'ni seboeah ''„bintang pérak besar“'' kepada beliau engkoe Dt. RADJA NAN SATI, schoolopziener Manindjau.
Pada hari Ahad tanggal 17 November j.l. telah diadakan perhelatan ketjil di Manindjau, bertempat ditepi danau Manindjau, dimoeka roemah toean controleur, sebagai mensjoekoeri ni'mat jang telah ditoeroenkan Toehan kepada goeroe-goeroe dionderafd. Manindjau, bahkan bagi pendoedoek seoemoemnja, berhoeboeng dengan anoegerah pemerintah tinggi ja'ni seboeah ''„bintang pérak besar“'' kepada beliau engkoe Dt. RADJA NAN SATI, schoolopziener Manindjau.

Revisi per 11 Januari 2020 08.34

Halaman ini telah diuji baca

A.G.G.

235

Ada iboe bapa jang memandang anak-anak itoe selakoe perkakas atau benda sadja, atau memandang sebagai seorang hamba jang mesti selamanja dibawah perintahnja ; Ia soeka—si anak itoe haroes takoet kepadanja dan memboengkoek-boengkoekkan diri bila berhadapan dengan dia.

Djangan ! kita djanganlah lagi soeka berkehendak demikian ; kita haroes memberi anak-anak kita kebebasan, tetapi dengan hormat dan beratoeran.

Kita, ta' oesah lagi dihormati hanja bila berhadapan sadja, tetapi balik belakang tidak.

Kita djangan lagi soeka dihormati sadja, tetapi tiada maoe menghormati.

Kita soeka gerangan soepaja anak kita minta izin dan memberi tabik atau salam kepada kita kalau ia hendak berdjalan ; tetapi patoetkah kita segan berkata dan memberi tabik (salam) kepadanja kalau kita akan berdjalan ? Dan patoetkah kita berketjil hati karena melihat anak kita bermasam atau melawan kepada kita karena sesoeatoe sebab, sedang kita soeka perang peroes kepadanja ?

Patoetkah . . . . . . ?

Tidak, kita tidak patoet berlakoe demikian.

Kita haroes memberi teladan adab jang baik kepada anak-anak kita. Teladan sadja, beloem poela mentjoekoepi djika tidak disertai tjinta kasih, sebagai kata seorang pendidik:

„Adapoen teladan jang ditoendjoekkan tiada disertai dengan hati pengasih dan penjajang, seoempama terang boelan: soenggoeh poen ada tjahajanja tetapi tidak memanaskan. Sebaliknja teladan jang dengan pertjintaan itoe, seoempama tjahaja matahari jang menerangkan dan memanaskan. Adapoen panas matahari itoe menjebabkan barang- barang jang lain panas djoega, demikianlah pertjintaan iboe bapa mendjadikan pertjintaan anak-anaknja.“"

A. RIVA'I (Baso).

(Ada samboengan).


Mensjoekoeri ni'mat goeroe2 di Manindjau.

Pada hari Ahad tanggal 17 November j.l. telah diadakan perhelatan ketjil di Manindjau, bertempat ditepi danau Manindjau, dimoeka roemah toean controleur, sebagai mensjoekoeri ni'mat jang telah ditoeroenkan Toehan kepada goeroe-goeroe dionderafd. Manindjau, bahkan bagi pendoedoek seoemoemnja, berhoeboeng dengan anoegerah pemerintah tinggi ja'ni seboeah „bintang pérak besar“ kepada beliau engkoe Dt. RADJA NAN SATI, schoolopziener Manindjau.