Amanat Lateka: Perbedaan antara revisi

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 13: Baris 13:
<br>
<br>
<center>
<center>
{{quote|
{{cquote|
<center>'''Tuntutan Perjuangan Kami'''
<center>'''Tuntutan Perjuangan Kami'''
<br>
<br>

Revisi per 30 November 2016 19.28

Amanat Lateka  (2000) 
oleh Adven Lateka, diterjemahkan oleh Bagas Chrisara

Amanat Lateka (Bahasa Inggris: Lateka's Mandate) atau Mandat Lateka, adalah pernyataan sikap paling jelas dari pemimpin Pasukan Merah, Adven Lateka, mengenai alasan mereka tentang penyerangan dalam periode ketiga dari Kerusuhan Poso. Amanat ini diketik dalam selembar kertas, dijadikan surat dan dialamatkan kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Surat ini di-atribusikan kepada A. L. Lateka, tetapi baru mendapatkan perhatian saat dibacakan secara publik beberapa hari setelah kematiannya.[1]


Tuntutan Perjuangan Kami


Tujuan
  • Berjuang untuk mengembalikan hak asasi manusia di Poso, yang secara sistematis tidak berjalan baik.
  • Membebaskan Poso dari perusuh.


Target
  • Melumpuhkan atau menangkap perusuh/provokator yang dilindungi oleh pemerintah.


Menuntut
  • Poso yang bebas dari perusuh/provokator, yang telah diidentifikasi oleh Polisi.
  • Kesabaran penduduk Poso telah habis dan telah tiba waktunya untuk membutkikan bahwa rakyat Poso adalah suku pendahulu yang harus hidup dalam kebebasan di tempat kelahiran mereka sendiri.
  • Karena Lombogia, Kasintuwu dan gereja telah dihancurkan/dibakar oleh perusuh/provokator Muslim dan telah menjadi kewajiban kami untuk balik melakukannya di desa/kelurahan para perusuh (Moengko, Kayamanya, Bonesompe dan Lawanga).
  • Pasukan keamanan harus berhenti berpihak kepada salah satu kelompok yang bertikai, dan dalam kenyataannya pasukan keamanan selalu menghalangi kita, yang berarti banyak ari mereka yang mengikuti petunjuk dari provokator untuk membakar rumah dan bangunan warga Kristen.
  • Beri kami kesempatan dan kebebasan untuk membantu pemerintah untuk mengejar provokator / perusuh dan untuk mengambil tindakan terhadap mereka sebagai jaminan pemulihan keamanan dansebagai komponen keamanan nasional.
  • Ini merupakan penyesalan yang mendalam bahwa pasukan keamanan belum mengatasi kebrutalan para perusuh, melainkan membiarkan mereka menjarah dan membakar rumah masyarakat dan gereja-gereja.
  • Dukungan dari pemerintah pusat akan terlepas dari pencapaian tujuan dan target perjuangan kita.


Atas nama Pejuang Pemulihan Keamanan Poso (Panglima dari Pemulihan Keamanan di Poso)
Ir. Adven L. Lateka

Referensi

Logo Wikipedia
Logo Wikipedia
Wikipedia memiliki artikel yang berkaitan dengan:Amanat Lateka.
  1. McRae, Dave (2013). A Few Poorly Organized Men: Interreligious Violence in Poso, Indonesia. p. 30. Diakses tanggal 27 November 2016.