Halaman:Wayang Cina - Jawa di Yogyakarta.pdf/48

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
berian warna-warna yang serasi. Ragam hias busana, juga bercorak Cina klasik, seperti : Pat Kua, lotus, pagoda, burung hong, burung bangau, liong, dan lain-lainnya. Namun ada ragam hias busana yang sudah terpengaruh ragam hias Jawa. Yaitu, kepala liong yang dibentuk menyerupai kala. Dan hiasan ikat pinggang serta bagian busana bawah yang berbentuk kala. Perlu pula dicatat, bahwa tokoh-tokoh yang disebut setanan, tidak diberi tata busana bercorak Cina klasik. Dan ada satu-dua tokoh yang bertelanjang dada.
  1. Perlengkapan senjata

    Para tokoh panglima, komando pasukan, perwira dan perajurit banyak yang mengenakan "atribut" berupa sebilah pedang bercorak Cina. Dengan hiasan seragam berbentuk empat kelopak bunga dan umbai-umbai berombak. Juga ada yang dilengkapi dengan empat buah tombak pendek berhiaskan panji-panji komando yang dipasang di bagian punggung atas.

  2. Warna
    Hampir semua busana diberi warna lebih dari dua. Busana yang menyerupai model mantel atau mirip jubah, gaun, mempunyai satu warna dasar. Seperti : biru muda, biru tua, hijau muda, hijau tua, merah muda, merah tua, krem, hitam, putih, abu-abu. Sedangkan celana, baju dalam, gaun bawah, diberi aneka warna campuran kuning dan merah. Bagian lipatan-lipatan, biasanya diberi warna campur warna putih di tepi. Wajah tokoh-tokoh manusia, dewa-dewi, diberi aneka warna. Wajah para puteri, biasanya berwarna putih atau abu-abu. Wajah panglima puteri, perwira puteri, juga diberi warna putih atau abu-abu. Wajah para senapati, jenderal, perwira tinggi, komandan pasukan, diberi aneka macam warna. Seperti warna-warna : putih, coklat, merah, abu-abu, kebiru-biruan dan ada yang berwarna belang-belang. Wajah para kaisar, raja, pangeran, adipati dan para bangsawan tinggi, diberi warna putih, warna merah, warna coklat, warna abu-abu dan ada yang berwarna kebiru-biruan. Wajah para pendeta, rahib dan cantrik-cantrik, diberi warna putih, warna abu-abu dan warna coklat. Warna wajah dewa-dewi, ialah putih dan abu-abu. Wajah para perajurit, rakyat, buruh, petani, penjahat, dan lain-lain diberi aneka macam warna.

41