Halaman:Wayang Cina - Jawa di Yogyakarta.pdf/47

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
  1. Penutup kepala

    Hampir semua tokoh pria, sama mengenakan penutup kepala dalam berbagai bentuk dan variasi yang bercorak Cina klasik. Kebanyakan penutup kepala itu, menunjukkan nilai keindahan tersendiri meski tanpa tatahan (perforasi) yang rumit. Nilai keindahan dari berbagai bentuk penutup kepala itu, ditopang oleh pemberian warna-warna yang serasi. Namun ada penutup kepala yang bentuknya seperti udheng gilig yang dipakai oleh penari Jawa atau pemain wayang wong Jawa. Mungkin juga, bentuknya menyerupai surban. Bentuk penutup kepala yang berbeda dengan bentuk kepala bercorak Cina klasik itu, dipakai oleh tokoh pendeta pengemis yang mungkin sekali adalah Hsuan Tsang. (Lihat LAMPIRAN halaman Foto). Perlu kiranya dicatat pula, bahwa ada satu-dua tokoh yang tidak memakai penutup kepala, bahkan berambut gundul. Tokoh-tokoh yang disebut setanan, tak ada yang diberi penutup kepala. Juga ada tokoh-tokoh puteri yang tanpa penutup kepala yang bercorak Cina klasik, juga dalam memberi warna-warna yang serasi.

  2. Alas kaki
    Hampir semua tokoh manusia pria, dewa, sama mengenakan alas kaki yang seragam, bercorak Cina klasik. Yaitu sepatu larso yang diberi warna putih di bagian sol sepatu dan diberi hiasan berwarna kuning di bagian ujung sepatu. Tetapi ada juga tokoh-tokoh yang mengenakan semacam jubah panjang, sehingga tak terlihat bersepatu. Dan ada satu dua tokoh wayang yang bertelanjang kaki. Tokoh-tokoh puteri, dewi, sama mengenakan sepatu bercorak Cina klasik dengan bagian ujung sepatu melancip. Namun ada tokoh-tokoh puteri yang mengenakan gaun panjang, sehingga tak terlihat bersepatu. Ada dua tokoh abdi wanita yang diambil dari perbendaharaan wayang kulit Jawa (Cangik dan Limbuk), yang bertelanjang kaki.
  3. Tata busana
    Tata busana hampir semua tokoh wayang, menunjukkan keahlian perancang (konseptor) dalam membuat disain-disain berbagai model busana yang bercorak Cina klasik. Nilai keindahan tata busana itu masih ditambah bobotnya dalam membuat ragam hias dan lipatan-lipatan busana serta pem-

40