Halaman:Wayang Cina - Jawa di Yogyakarta.pdf/14

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

oleh dalang jika mempertunjukkan wayang, sama dengan kaidah-kaidah yang berlaku bagi setiap dalang wayang kulit Jawa. Mulai dari sikap duduk, sampai dengan membawakan rangkaian yang dalam istilah-istilah pakeliran Jawa disebut: ada-ada, sulukan, kandha, pacapan, dan lain-lain. Juga alat-alat yang dipergunakan oleh dalang, tidak berbeda dengan yang dipergunakan oleh setiap dalang wayang kulit Jawa, termasuk cara-cara penggunaannya. Yaitu, yang dalam istilah-istilah Jawa disebut: cempala, kepyak. Dekor yang dipergunakan, sama warna, bentuk dan ukurannya dengan dekor wayang kulit Jawa yang disebut kelir. Orkes pengiringnya, juga gamelan slendro-pelog. Dengan komposisi lagu-lagu (gendhing = bahasa Jawa) dan nyanyian-nyanyian (tembang-tembang = bahasa Jawa) Jawa.

Bentuk wayang (kulit) ciptaan Gan Thwan Sing memang bercorak Cina dalah wajah, tata busana dan ragam hiasnya. Tapi ragam hiasnya telah ada yang bercorak Jawa. Dan bentuk alat penguat kerangka wayang serta bentuk alat pemegang tangan (cempurit = bahasa Jawa), serupa dengan yang dibuat untuk wayang kulit Jawa. Bahkan ada wayang (kulit) ciptaan Gan Thwan Sing yang memakai palemahan atau siten-siten seperti wayang kulit Jawa. Yaitu, alas kaki wayang yang menghubungkan tumit kaki depan dengan ujung jari-jari kaki belakang. Dan ada wayang (kulit) ciptaan Gan Thwan Sing yang sikap tangannya, menyerupai sikap tangan penari Jawa gaya Yogyakarta yang disebut ngepel dan ngithing.

Ada satu bentuk wayang khas Jawa yang kehadirannya mutlak diperlukan dalam setiap pertunjukan. Yaitu, yang dalam istilah pakeliran disebut Gunungan atau Kayon. Gan Thwan Sing juga membuat Gunungan yang bentuk dan memiliki susunan ikonografis tak berbeda dengan Gunungan wayang kulit Jawa. Fungsinya dalam setiap pertuitjukan juga sama. Gan Thwan Sing hanya memberi corak dalam ornamen. Gunungan tak terdapat dalam pertunjukan wayang di negeri Cina.

Masih ada lagi bentuk-bentuk wayang kulit Jawa yang ditiru pembuatannya oleh Gan Thwan Sing. Yaitu, bentuk wayang yang dalam sitilah pakeliran disebut Rampogan atau Barisan. Serta dua tokoh abdi wanita (emban) yang terkenal dalam perbendaharaan wayang kulit Jawa, bernama Cangik dan Limbuk.

Jadi sebenarnya, corak wayang Cina ciptaan Gan Thwan Sing terletak dalam perwajahan, tata busana dengan segala perlengkapan

7