Halaman:Wayang Cina - Jawa di Yogyakarta.pdf/11

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Cina itu. Bahkan ia dianugerahi oleh Sri Sultan dengan gelar bangsawan dan pangkat punggawa kraton serta nama baru. Dengan anugerah Sri Sultan itu, Tan Jim Sing menjadi Raden Tumenggung Secodiningrat. Dan daerah sekitar tempat tinggalnya, disebut Secodiningratan.

Dalam perkembangan masa-masa berikutnya, terjalin hubungan akrab antara tokoh-tokoh terkemuka masyarakat Cina di ibukota kerajaan dengan kalangan kraton dan kalangan bangsawan di luar kraton. Hubungan akrab itu memungkinkan terjadinya pembauran etnis antara orang-orang Cina dengan para bangsawan. Sebuah contoh dapat dikemukakan pernikahan Lie Toen seorang tokoh pedagang dengan Raden Ayu Sutinah, salah seorang puteri Bendara Pangeran Haryo Suryobrongto.[1] Dari abad ke XIX hingga masa kini, terdapat orang-orang Cina golongan Peranakan yang memiliki Serat Kekancing Kraton. Surat keterangan yarig dikeluarkan oleh Tepas Darah Dalem Karaton Yogyakarta itu, membuktikan bahwa mereka mempunyai hubungan darah dengan salah seorang Sultan.[2]
Pembauran ethnis juga kian sering terjadi di kalangan masyarakat Cina dengan penduduk setempat. Sedangkan putera-puteri golongan Sin-ke kian sering melangsungkan pernikahan dengan putera-puteri golongan Peranakan. Melalui proses pembauran, baik yang terjadi di kalangan terkemuka masyarakat Cina dengan kalangan bangsawan maupun di kalangan warga biasa masyarakat Cina dengan penduduk serta antara golongan Sin-ke dengan golongan Peranakan, maka dalam perjalanan masa, golongan Sin-ke kian menjadi kecil pengaruh dan jumlahnya.
Pengaruh kebudayaan Jawa lambat-laun kian meluas di kalangan masyarakat Cina. Hal itu terlihat jelas dalam segi penggunaan bahasa sehari-hari. Sebagian terbesar golongan Peranakan dari generasi pertengahan abad ke XIX, sudah terbiasa mempergunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan bahasa Cina, lambat-laun kian berkurang. Namun penggunaan bahasa Cina masih tetap dipertahankan secara terbatas untuk idiom-idiom perdagangan, kekerabatan, adat kebiasaan dan keagamaan. Pula nama mereka, tetap mempergunakan nama Cina. Satu segi lain yang nampak jelas

  1. Lihat LAMPIRAN di halaman belakang.
  2. Lihat LAMPIRAN di halaman belakang.
4