Halaman:UU Nomor 10 Tahun 2020.pdf/11

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

- 11 -

  1. Pemungut Bea Meterai yang:
    1. terlambat menyetorkan Bea Meterai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b; dan/atau
    2. tidak atau terlambat melaporkan pemungutan dan penyetoran Bea Meterai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,

    diterbitkan surat tagihan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang ketentuan umum dan tata cara perpajakan.

  2. Ketentuan mengenai tata cara pemungutan, penyetoran, dan pelaporan Bea Meterai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Menteri.


BAB IV
PEMBAYARAN BEA METERAI YANG TERUTANG

Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Anchor".
Pasal 12
  1. Pembayaran Bea Meterai yang terutang pada Dokumen dilakukan dengan menggunakan:
    1. Meterai; atau
    2. surat setoran pajak.
  2. Meterai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berupa:
    1. Meterai tempel;
    2. Meterai elektronik; atau
    3. Meterai dalam bentuk lain yang ditetapkan oleh Menteri.
  3. Setiap Orang wajib memperoleh izin untuk membuat Meterai dalam bentuk lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c.