Halaman:UU 2 2002.pdf/6

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca
Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Anchor".
Pasal 16
  1. Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan 14 di bidang proses pidana, Kepolisian Negara Republik Indonesia berwenang untuk :
    1. melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan;
    2. melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian perkara untuk kepentingan penyidikan;
    3. membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka penyidikan;
    4. menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa tanda pengenal diri;
    5. melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat;
    6. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;
    7. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara;
    8. mengadakan penghentian penyidikan;
    9. menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum;
    10. mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak atau mendadak untuk mencegah atau menangkal orang yang disangka melakukan tindak pidana;
    11. memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai negeri sipil serta menerima hasil penyidikan penyidik pegawai negeri sipil untuk diserahkan kepada penuntut umum; dan
    12. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab.
  2. Tindakan lain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf l adalah tindakan penyelidikan dan penyidikan yang dilaksanakan jika memenuhi syarat sebagai berikut :
    1. tidak bertentangan dengan suatu aturan hukum;
    2. selaras dengan kewajiban hukum yang mengharuskan tindakan tersebut dilakukan;
    3. harus patut, masuk akal, dan termasuk dalam lingkungan jabatannya;
    4. pertimbangan yang layak berdasarkan keadaan yang memaksa; dan
    5. menghormati hak asasi manusia.
Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Anchor".
Pasal 17
Pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia menjalankan tugas dan wewenangnya di seluruh wilayah negara Republik Indonesia, khususnya di daerah hukum pejabat yang bersangkutan ditugaskan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Anchor".
Pasal 18
  1. Untuk kepentingan umum pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dapat bertindak menurut penilaiannya sendiri.
  2. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat dilakukan dalam keadaan yang sangat perlu dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan, serta Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Anchor".
Pasal 19
  1. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia senantiasa bertindak berdasarkan norma hukum dan mengindahkan norma agama, kesopanan, kesusilaan, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.
  2. Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Kepolisian Negara Republik Indonesia mengutamakan tindakan pencegahan.


BAB IV
ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Anchor".
Pasal 20
  1. Pegawai Negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia terdiri atas :
    1. anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia; dan