Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/70

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

70

djang lamanja „Ja, kadang-kadang adalah nasib binatang itoe lebih baik didoenia ini dari pada manoesia,” Katanja sambil ia meneroeskan perdjalanannja dengan mata jang berat.

Dibawah pohon asam Djawa jang tedoeh ia berhenti karena kakinja telah lemah oléh berdjalan itoe. Ia doedoek diatas roempoet jang sedjoek itoe seraja bersandar kepohon asam itoe. Ia tiada dapat lagi menahan matanja jang mengantoek itoe. Dengan tiada diketahoeinja maka ia poen tertidoerlah seorang diri dipinggir djalan jang lengang itoe.

13 Juni.


Adinda Noer jang koekasihi. Sebeloem saja memoelai menoelis soeratkoe jasg tiada dengan sepertinja ini, lebih dahoeloe kakanda mengoetjap terima kasih jang banjak kepada adinda. Sedih hatikoe membatja soeratmoe itoe. Doea kali saja bedhenti membatja soerat adinda itoe, karena air matakoe bertjoetjoeran. Bertambah piloe lagi hatikoe jang selaloe bimbang itoe, sesoedah saja memboeka kirimanmoe itoe. Kalau adinda ada dihadapankoe waktoe itoe, tentoe saja memeloek dan mendakap léhér adinda, dan segala kemasjgoelan hatikoe tentoe saja keloearkan dengan ratap tangiskoe.