Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/66

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

66

ri roesoek roemah itoe melaloei kamar orang laki isteri itoe, tempat ia bekerdja, la mendengar njonja itoe mendengkoer dan napas toean jang tidoer dengan lelahnja itoe. Setelah sampai ia dipintoe gerbang, ia melihat sebentar kebelakang seraja berkata dalam hatinja: „Selamat tinggal bagimoe, hai roemah dan pekarangan jang koepelihara dengan soenggoeh-soenggoeh hatikoe. Apabila saja nanti soedah pegi dan orang memperboeroeki namakoe, kamoelah saksikoe, bahwa saja melakoekan kewadjibankoe dengan setjoekoep-tjoekoepnja. Kalau orang nanti mengatakan saja melarikan barang orang, djanganlah segan mengatakan jang sebenarnja. Saja pergi membawa barangkoe sahadja; kain badjoe dan wang sedikit jang koeperoléh dengan sengsara jang boekan-boekan. Ajoehai roemah tempatkoe berdoekatjita, engkau dengar segala keloeh kesahkoe, kepadamoe koetjeriterakan isi dadakoe. Wahai pekarangan, kalau orang mengatakan saja perempoean jang tá dipertjajai, djanganlah loepa mempertahankan namakoe. Engkau lihat sendiri berapa air mata jang tertoempah dari matakoe, sebeloem saja memoetoeskan pegikoe malam ini.”

Dengan hati-hati diboekanja palang pintoe gerbang itoe. Baharoe ia hendak keloear, maka didengarnjalah soeara anak toeannja itoe mena-