Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/58

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

58

Akan tetapi nafsoe beroléh harta jang banjak makin hebat dari sehari kesehari, sedang simpanannja poen soedah ada, biarpoen beloem banjak. Apabila nafsoe itoe makin koeat dan orang itoe selaloe menoeroetnja, maka sifat-sifat jang moelia jang terkandoeng dalam dadanja makin lemah. Bila orang itie diperintah nafsoenja, tiadalah ada tenaganja lagi. akan berboeat jang baik, karena kekoeatan rohani soedah hilang.

Akan melaloei djalan jang salah tá ditakoetinja lagi, hatinja poen tá berdebar lagi mengoempoelkan barang jang koerang halal. Pikirannja, ’akalnja, tipoe dan moeslihat, semoeanja dipergoenakannja akan memocaskan nafsoenja.

Siapa jang berkehendak sesoeatoe apa, kalau ia mentjaharinja dengan oesaha jang soenggoeh-soenggoeh, tentoe barang jang diinginanja itoe diperoléhnja.

Perkataän itoe soenggoeh; orang itoe menljadi Seorang kaja.

Akan tetapi apalah faédahnja dia sebagai manoesia? Tabiat jang baik soedah hilang. Hati menaroeh kasihan ta ada lagi. „Kesenangan doenia” itoe soedah diketjapnja akan tetapi segala kepelesiran itoe tiada menjenangkan pikirannja. Roemahnja penoeh dengan perkakas jang mahal dan “perhiasan jang permai, akan tetapi „ketedoehan