Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/45

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

45

orang dahoeloe itoe koerang baiknja diwaktoe sekarang. Orang désa, jang djaoeh dari pergaoelan bangsa „sopan” itoe memegang ’adat nénéknja dengan setianja.

Sebidang padang, tiada djaoeh dari désa W. itoe, itoelah tempat kesoekaankoe. Sekoerang-koerangnja doea kali satoe hari saja menoendjoengi tempat itoe. Apabila saja pajah dari perdjalanankoe, saja berbaring diroempoet jang tebal itoe, sambil bernaoeng dibawah pohon asam jang tedoeh. Kalau matahari hendak toeroen tiadalah pernah saja ketinggalan menoendjoengi tempat itoe. Noer, boekan boeatan sedapnja tempat jang soenji itoe, djaoeh dari kota jang ramai. Hatikoe penoeh kegirangan apabila matakoe memandang boekit barisan itoe. Perlahan-lahan awan jang poetih berkoempoel-koempoel menjelimoeti poentjak boekit-boekit jang hidjau itoe, adalah dia sebagai kain toedoeng jang menoetoep moeka toean poeteri hendak beradoe, Matahari jang sedang tenggelam itoe, memantjarkan sinarnja jang permai dari balik pinggir goenoeng itoe. Didalam rimba besar, tempat jang tiada terdjalani manoesia, disanalah matahari itoe mentjahari tempat perhentian, karena sebagai macloek jang lain, ia poen soedah lelah dari perdjalanannja.

Lembah-lembah jang pandjang dan djoerang