Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/31

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

31

dinding roemah itoe. Kedoea belah tangannja menjapoe-njapoe matanja jang mengalir itoe. Bahoe dan badannja naik toeroen, serta soearanja poetoes-poetoes. Boemi jang bagoes, langit jang indah itoe telah hilang bagai dia. Ia berdiri sebagai orang jang hanjoet dilaoetan doekatjita. Oedara jang diisapnja sebagai asap ratjoen jang memenoehi dadanja.

Dadakoe sebagai diiris dengan sembiloe melihat hal anak gadis jang miskin itoe! Tetapi setelah saja mengerti akan perboeatan orang menghinakan anak jang sebatang kara itoe, marahkoe poen boekan boeatan. Darahkoe mengalir dengan tjepatnja, djantoengkoe naik toeroen, dadakoe gemetar. Kesangsaraan jang ditanggoeng anak ini tiada lain dari pada perboeatan manoesia, jang memikirkan dirinja orang berbangsa, orang berada. Oléh karena itoe maka ia tiada menahan nafsoenja jang rendah ja'ni menghinakn perempoean bangsa ketjil ini; tiadalah dipandangnja akan kehormatan jang ada didjoendjoeng tinggi oléh tiap-tiap perempoean jang baik dan roebiah, meskipoen ia orang jang hina dimata orang bangsawan dan hartawan. Kalau koetoeroet hatikoe jang marah itoe, bila koepikir perboeatan jang kedji itoe, maoelah saja, Noer, menikam orang itoe soepaja hatikoe poeas melihat darahnja jang toem-